UNIKNYA TIBAN DI JAJAR
Admin Jajar Gumregah 19 November 2018 17:32:15 WIB
Tiban di Umbulan Campground DESA JAJAR GANDUSARI Oktober 2018
Dalam rangka melestarikan seni tiban, puluhan warga menyaksikan kesenian tradisional Tiban atau adu cambuk. Meski terlihat sadis, nyatanya ini menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat.
Kali ini seni Tiban atau tibo udan (turun hujan) tersebut digelar di Umbulan Campground Desa Jajar, Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek. Sejumlah komunitas pecinta seni Tiban dari berbagai Daerah di Kabupaten Trenggalek berkumpul untuk saling beradu ketangkasan dalam perang cambuk.
Tiban sendiri diikuti oleh dua orang peserta yang diwajibkan bertelanjang dada. Dengan berbekal cambuk yang terbuat dari sekumpulan lidi pohon aren, masing-masing peserta secara bergiliran diberikan kesempatan untuk menyabetkan cambuk ke tubuh lawan. Namun lawannya diperkenankan melindungi diri dengan cambuk yang dibawanya. Tiap peserta juga dilarang menyabet bagian tubuh yang vital.
Salah seorang peserta senior Tiban asal Desa Ngares, Sasminto, mengatakan beberapa larangan dalam kesenian Tiban adalah tidak diperkenankan mencambuk bagian kepala.
"Jadi yang boleh dicambuk itu bawah kepala dan atas lutut, kemudian para peserta tidak boleh memiliki sifat pendendam maupun mudah marah, karena ini kesenian jadi tidak boleh marah saat terkena sabetan," jelasnya kepada Tim SID Jajar.
Pria yang mengaku telah menggeluti kesenian Tiban sejak remaja ini pun mengaku tak kapok meski sering terluka.
"Luka itu bagian dari risiko, seperti ini (lecet) biasanya kurang dari satu minggu juga sudah sembuh sendiri," ujarnya.
Sasminto menambahkan, pada zaman dahulu, tradisi Tiban dikaitkan dengan ritual untuk meminta hujan di tengah kemarau panjang. Akan tetapi saat ini penyelenggaraan Tiban hanya sebatas sebagai kesenian yang ditampilkan pada acara-acara tertentu saja.
"Ini hanya melestarikan seni saja, seperti ini tadi saya baru saja kerja mengecat, begitu ada kabar Tiban saya langsung bergegas ke sini," kata Sasminto.
Sementara itu Kepala Desa Jajar Siti Fatimah, mengatakan tradisi ini sengaja digelar untuk meramaikan peringatan Hari Jadi Desa Jajar serta untuk melestarikan Kesenian Tiban.
"Kebetulan saat ini musim kemarau panjang. Kalaupun ada yang memaknai agar turun hujan ya monggo, tapi yang jelas kami ingin memeriahkan Hari Jadi Desa Jajar, serta untuk melestarikan Kesenian tersebut," ungkapnya.
Komentar atas UNIKNYA TIBAN DI JAJAR
Formulir Penulisan Komentar
Layanan Mandiri
Silakan datang / hubungi perangkat Desa untuk mendapatkan kode PIN Anda.
Masukkan NIK dan PIN!
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Jumlah pengunjung |
- Pemilu Serentak Tahun 2024 di Desa Jajar Berlangsung Aman dan Lancar
- Tradisi Genduren di Desa Jajar, Pelestarian Adat Jawa-Islam yang Kental
- Penyaluran Kotak Suara untuk 5 TPS di Desa Jajar Jelang Pemilu 2024
- Inilah Pentingya Cek Kesehatan Rutin Kades & Perangkat Desa Jajar
- Apel Kesiapan Gastib Desa Jajar untuk Pengamanan Pemilu Serentak 2024
- Rapat Koordinasi Penguatan Kelembagaan Desa dan Penyerahan Insentif Lembaga Desa Tahun 2024