Banyak cara yang dilakukan Kementerian Agama untuk menjaga kerukunan antar umat beragama. Banyak cara pula yang dilakukan kementerian dengan motto 'Ikhlas Beramal' ini untuk terus melahirkan anak bangsa yang berkomitmen pada nilai-nilai kebangsaan.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menggelar "Kemah Kerukunan". Ditemui usai menutup perkemahan yang diselenggarakan di Taman Wisata Jajar Gumregah mengatakan bahwa Kemenag berkepentingan melahirkan para pengawa yang kokoh pijakan kakinya dalam komitmen untuk menegakkan empat konsensus kebangsaan, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI dan kebinekaan.

Menurutnya, tampuk kepemimpinan akan terus berganti. Para pemimpin sekarang akan mulai menuai dan digantikan oleh generasi selanjutnya. "Para pemuda harus meyakinkan kami bahwa ke depan negara ini akan terus berada di dalam bingkai consensus kebangsaan ini," 

"Makanya, Kemah Kerukunan Dialog Antar Umat Beragama dan sebagainya merupakan momentum untuk berlatih dan berupaya agar kebersamaan, persatuan dan kesatuan bangsa tersebut akan terus dibina, diupayakan dan dihasilkan," tambahnya.

Berbicara di hadapan para pemuda lintas agama harapan bangsa, Kepala Kesbangpol mengingatkan tantangan perubahan sosial dan budaya yang sangat cepat. Menurutnya, cultural attack dan social attack datang silih berganti, budaya luar dan global terus mendera. "Para pemuda harus mampu memilah dan memilih. Kita harus hati-hati di dalam mengikuti arah perubahan tersebut. Jangan sampai kita terjerembab dalam masalah yang akan menghancurkan kebersamaan kita sebagai bangsa," pesannya.

Di era cyber war, l pertarungan ide, gagasan dan informasi dilakukan melalui media. Ironisnya, informasi yang berkembang tidak jarang berupa fitnah, provokasi, pembunuhan karakter, kebencian, penistaan, dan hate speech lainnya. Nur Syam meminta para pemuda mampu memilah dan memilih.

"Jika menerima atau membaca informasi agar dicheck dan recheck, jangan sampai kita terprovokasi. Terutama menyangkut relasi antar umat beragama agar kita hati-hati di dalam mengikuti arus lalu lintas informasi," ujarnya.

Perkemahan lintas agama ini menjadi agenda rutin Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Kemenag. Peserta asal Kalimantan Selatan menyambut baik upaya Kemenag dalam merawat kerukunan anak bangsa, khususnya kalangan pemuda.

Menurutnya, perkemahan seperti ini sangat bermakna bagi dirinya dan pemuda lainnya. Perkemahan ini menjadi wahana untuk saling mengenal satu sama lain. Baginya, bisa bergaul dengan sesame tanpa membedakan etnisnya, bahasanya, sukunya dan agamanya menjadi pengalaman berharga.