CUKDEH MAKANAN UNIK KHAS DARI DESA JAJAR

PENGERTIAN DAN KOMPOSISI

CUKDEH Adalah kuliner unik khas desa Jajar. CUKDEH merupakan akronim dari " Pincuk Lodeh."

Pincuk adalah semacam wadah yang terbuat dari daun pisang dan daun jati yang dibentuk segi tiga seperti kerucut.

Lodeh adalah masakan sayur warisan leluhur yang terdiri dari tujuh komponen yaitu tempe, kluwih, genjer ceng gleyor, daun mlinjo/ godong so, buah mlinjo, labu siam/ waloh dan terong. Dengan kuah santan agak kental dan bumbu agak pedas khas lidah Jawa Timuran.

Lontong Berbungkus daun pisang berbentuk kerucut merupakan menu pengganti nasi, yang diiris kecil-kecil dan ada irisan berbentuk kerucut.

Lauk yang digunakan adalah tempe goreng yang ditusuk dengan lidi dari bambu. Tempenya pun tempe pilihan yang menggunakan pembungkus alam, yakni gedebog pisang.

MANFAAT

Kenapa menggunakan pincuk dan pembungkus dari Daun Pisang dan Daun Jati?

Karena menurut sebuah penelitian, daun pisang merupakan sumber potensial flavonoid yang memiliki efek anti-diabetes, anti-inflamasi dan antioksidan. Flavonoid esensial dalam daun pisang ini dapat bermanfaat bagi pasien diabetes dengan mengelola kadar glukosa dan mencegah risiko komplikasi terkait.

Dan salah satu manfaat daun jati adalah bisa mengawetkan makanan nasi atau lontong dan mencegah basi.

Selain kaya manfaat protein nabati, Sayur Lodeh diyakini memiliki khasiat sebagai makanan tolak balak di saat ada musibah/ pandemi.

MAKNA FILOSOFIS

Ada makna filosofis dan pesan moral di dalam sayur lodeh yakni;

" Lodeh, ngludaha ana lakon riyak. Aji iki tolak'e, ngger; sayur lodeh. Tempe, temna anggonmu dhepe-dhepe maring Pangeranira. Kluwih kudu luwih anggonira njaga raga nira. Ceng gleyor, arep ana lakon gleyar-gleyore jagad. Godhong so, padhaha ngedong maring sholat ira. Wohing mlinjo sak kulite, aja nguwasi sedulur ira saka kulite. waloh, uwala saka eluh-eluh. Terong cilik, samiya rerangkulan karo uwong cilik."

MAKNA HISTORIS

Selain akronim dari pincuk lodeh, nama cukdeh memiliki makna anekdot historis. Pada saat perang 10 November di Surabaya, setelah mendapatkan seruan komando jihad, para pejuang mempertahankan negara dari serangan tentara Sekutu dan NICA. Para pejuang yang hanya bermodalkan bambu runcing dan senjata seadanya harus berhadapan dengan senjata modern tentara Sekutu diantaranya tank-tank tempur berlabel Jan Cox. Sebagai penyemangat api juang kepahlawanan, selain meneriakkan kalimat takbir " Allohu Akbar..!!! ", dengan berlari arek-arek Surabaya dan para pejuang meneriakkan "Jan Coooxxx....!!!" sambil menyerbu tank-tank tentara Sekutu tersebut.

Dan diyakini makanan para pejuang revolusi kemerdekaan saat itu diantaranya adalah lontong sayur dan lodeh ini.

MISI SUCI (SACRED MISSION)

Kuliner Cukdeh ini merupakan sebuah inovasi yang berupaya menghadirkan kuliner alternatif kaya manfaat untuk kesehatan, mempertahankan kearifan lokal yang sarat nilai-nilai historis dan filosofis, dan mempertahankan kelestarian lingkungan dengan menggunakan bahan-bahan alami dan menghindari sampah plastik.