Pada tanggal 20 September 2024, Taman Jajar Gumregah dipadati ribuan penonton yang antusias menyaksikan Pagelaran Seni Jaranan yang menampilkan kelompok jaranan terkenal dari Trenggalek, Kridho Samudro. Acara ini menjadi momen penting dalam pelestarian budaya lokal, yang membawa semangat kebanggaan akan warisan tradisional.

Acara dibuka dengan sambutan dari Kepala Desa Jajar, Imam Mukaryanto Edy, yang dalam pidatonya menekankan pentingnya menjaga dan melestarikan seni jaranan sebagai warisan budaya leluhur yang berharga. “Seni jaranan ini bukan sekedar hiburan, tapi merupakan budaya adiluhung yang mengandung nilai-nilai luhur. Kita harus bangga memiliki budaya ini dan menjaganya agar tetap hidup di tengah perkembangan zaman,” ujarnya.

Sambutan juga diberikan oleh Kapolsek Gandusari, Katik, SH, yang mengapresiasi antusiasme masyarakat dalam melestarikan budaya daerah. Beliau menyampaikan bahwa kegiatan seni seperti ini tidak hanya memperkuat identitas lokal, tetapi juga membangun persatuan di tengah masyarakat. “Melalui seni jaranan, kita bisa menguatkan kebersamaan dan kebanggaan akan Trenggalek,” ungkapnya.

Setelah sambutan, pentas jaranan dimulai dengan penampilan kelompok Kridho Samudro, yang membawakan gerakan-gerakan khas seni jaranan yang atraktif dan penuh semangat. Musik gamelan yang mengiringi tarian jaranan menggema di seluruh taman, menggetarkan hati penonton. Para penari, yang menunggangi replika kuda-kuda jaranan, menunjukkan kelincahan dan ketangkasan mereka dalam gerakan yang enerjik dan dinamis. Kostum warna-warni, lengkap dengan aksesoris tradisional, menambah keindahan dan keagungan pagelaran ini.

Ritual magis yang menjadi bagian dari tradisi jaranan turut menarik perhatian penonton, menambah suasana mistis dan sakral di tengah keramaian. Penonton terlihat terpukau oleh keserasian gerak dan irama musik, yang mencerminkan harmoni antara manusia, alam, dan kepercayaan lokal.

Pagelaran ini tidak hanya menjadi hiburan semata, tetapi juga menjadi upaya untuk menanamkan kesadaran kepada generasi muda akan pentingnya menjaga seni tradisional. Dengan adanya acara ini, seni jaranan Trenggalek diharapkan terus lestari dan menjadi identitas kuat bagi masyarakat setempat.

Acara yang berlangsung hingga malam hari ini berhasil menciptakan suasana meriah, penuh kegembiraan, dan kekaguman terhadap warisan budaya adiluhung yang terus terjaga.

***