Trenggalek 2024. Di tengah keterbatasan fasilitas dan akses pendidikan di desa terpencil, seorang guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kabupaten Trenggalek berhasil membuktikan bahwa dedikasi dan kreativitas mampu membawa perubahan besar bagi generasi muda.

Adalah Ibu Lailin Nurrohmah, seorang pendidik yang mengabdikan dirinya di sebuah desa terpencil di Kecamatan Gandusari. Dengan semangat tinggi, Bu Alin tidak hanya menjalankan tugas mengajar, tetapi juga menciptakan berbagai inovasi pembelajaran yang menarik perhatian masyarakat.

Mengajar dengan Kreativitas dan Kearifan Lokal

Dalam kesehariannya, Ibu Alin memanfaatkan bahan-bahan sederhana di sekitar lingkungan desa sebagai alat peraga edukatif. Daun, bambu, dan bahan bekas yang diolah menjadi permainan edukatif berhasil membuat anak-anak semakin antusias belajar. “Anak-anak desa Jajar ini memiliki potensi besar. Tugas saya adalah menghidupkan semangat belajar mereka meski dengan alat yang sederhana,” ujar Bu Alin.

Tidak hanya itu, ia juga mengenalkan budaya lokal dalam pembelajaran, seperti menggunakan cerita rakyat Trenggalek untuk membangun karakter anak-anak. Melalui pendekatan ini, Alin berharap anak-anak tidak hanya pintar secara akademik, tetapi juga bangga dengan warisan budaya mereka.

Mendobrak Batasan Teknologi

Meskipun berada di daerah dengan akses internet yang terbatas, Alin aktif mencari cara agar anak-anak tetap bisa mengenal teknologi. Ia menggunakan perangkat yang ia bawa sendiri untuk memperkenalkan media digital sederhana kepada anak-anak. Melalui perangkat ini, anak-anak belajar mengenal huruf, angka, hingga menggambar secara interaktif.

“Akses internet di RA ini memang sulit, tapi itu bukan alasan untuk menyerah. Saya memanfaatkan apa yang ada dan terus belajar agar bisa memberikan yang terbaik untuk anak-anak,” tambahnya.

Penghargaan dan Inspirasi Bagi Guru Lain

Berkat dedikasi dan inovasinya, Alin beberapa kali diundang sebagai pembicara dalam pelatihan guru di tingkat kabupaten. Terakhir, ia dipanggil untuk mengisi poscast di Kementerian Agama kabupaten Trenggalek dan berbagi ispirasi tentang Strategi Pembentukan Karakter bagi Siswa RA. Ia membagikan kisah dan metode pembelajaran kreatifnya untuk menginspirasi guru-guru lain di daerah terpencil.

“Bu Alin adalah contoh nyata bagaimana seorang guru bisa menjadi pahlawan pendidikan meski dengan segala keterbatasan,” ujar Host Podcast Kementrian Agama Kabupaten Trenggalek.

Harapan untuk Masa Depan

Meski telah banyak berkontribusi, Alin mengaku masih memiliki banyak mimpi untuk anak-anak di desa Jajar. Ia berharap pemerintah dapat memberikan dukungan lebih, seperti pengadaan fasilitas belajar dan akses internet yang lebih cepat di daerah terpencil.

“Saya hanya ingin anak-anak ini punya masa depan yang cerah. Dengan pendidikan yang baik, mereka bisa membangun desa ini menjadi lebih maju,” tutupnya dengan senyum penuh harapan.

Dedikasi Ibu Alin membuktikan bahwa seorang guru tidak hanya bertugas mengajar, tetapi juga menjadi inspirasi dan motor penggerak perubahan. Ia adalah bukti nyata bahwa pendidikan mampu mengubah masa depan, bahkan dari desa terpencil sekalipun. (#rois.)

***